Bos BBM: Saluran Palsu Sudah Kami Hapus

Bos BBM: Saluran Palsu Sudah Kami Hapus
Foto: CEO BBM Matthew Talbot

WAHANARIAU -- BlackBerry Messenger (BBM) segera bertindak menanggapi beredarnya undangan untuk mengikuti BBM Channel atau Saluran BBM palsu yang meresahkan. 

"Kami sudah menghapus channel tersebut segera ketika channel itu muncul, dan memperingatkan pengguna mengenai hal ini di berbagai media sosial. Kami juga mengimplementasikan sejumlah perubahan untuk memblokir spam channel ini," kata CEO BBM Matthew Talbot. 

Matthew memastikan, dengan dihapusnya channel tersebut, pengguna tak bisa lagi mengaksesnya. BBM bahkan merasa perlu menambahkan beberapa perubahan yang mencegah pengguna untuk bisa membuat channel semacam itu. Update ini langsung digarap BBM dan dijadwalkan mulai diterapkan pekan depan. 

"Anda tahu kan, pengguna bisa membuat channel mereka sendiri, jadi kami terus memonitor dan mengontrol kemunculan spam channel agar tidak dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab. Ini adalah tantangan yang terus menjadi fokus seluruh industri ini," simpulnya. 

Seperti diketahui, sepanjang Jumat (20/1/2017) banyak pengguna melapor bahwa mereka menerima pesan broadcast yang berisi undangan untuk bergabung ke Saluran BBM. Pengguna diiming-imingi bebas kuota bila mengikuti ajakan tersebut.

Alfons Tanujaya, Direktur perusahaan antivirus Vaksincom mengatakan, undangan Saluran BBM yang diterima banyak pengguna BBM menyimpan potensi bahaya besar. 

Saluran BBM ini memang tidak akan mencuri data pengguna, asalkan yang dikirimkan hanya berupa informasi. Tapi lain soal bila yang terkirim adalah virus.

"Bisa mencuri data kalo yang dikirim adalah virus dan virusnya dijalankan oleh korban," jelas Alfons kepada detikINET. 

Namun ancaman yang lebih serius adalah ketika Saluran BBM ini disalahgunakan. Imbasnya bisa lebih dari yang dibayangkan.

"Dalam beberapa jam setelah broadcast spam disebarkan, Saluran BBM mencapai 6 juta pengguna. Bayangkan jika mencapai 10 juta dan dipakai buat menyebar hate speech, hoax, penipuan, sara dan iklan porno. Dampaknya akan luar biasa," kata Alfons. (detik)

#Tips Gadget

Index

Berita Lainnya

Index