Ketika Elit Sudah Bisa Bersalaman, Konflik di Tingkat Bawah Belum Tentu Berakhir

Ketika Elit Sudah Bisa Bersalaman, Konflik di Tingkat Bawah Belum Tentu Berakhir
Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief

JAKARTA - Yudi Latief, penulis buku "Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila" yang menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila berharap, para elit di negeri ini tidak menjadikan politik sebagai alat kepentingan jangka pendek yang berpotensi menimbulkan korban di kalangan rakyat.

Para elit mungkin begitu kepentingan tercapai bisa damai, tetapi "limbahnya" di masyarakat tidak mudah dibersihkan, kata Yudi di Jakarta, beberapa waktu lalu. "Begitu elit sudah bisa bersalaman, konflik di bawah belum tentu berakhir," katannya.

Menurut Yudi, terorisme yang terjadi pada masa sekarang memiliki keterkaitan dengan relasi politik pada masa lalu, dan hal itu harus dijadikan sebagai pelajaran.

BACA : BEM Seluruh Indonesia Tantang Cagub Diskusi

"Jadi, hati-hati menggunakan trik-trik atau manuver politik yang berpotensi mengadu domba, mobilisasi, persekusi, dan saling serang yang menimbulkan korban yang akan melahirkan dendam baru yang akan mengembangbiakkan terorisme di masa mendatang," ujarnya.

Pada bagian lain, Yudi mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mempertemukan eks narapidana terorisme dengan penyintas dalam kegiatan "Silaturahmi Kebangsaan" pekan lalu.

Menurut dia, upaya mempertemukan mantan napi teroris dengan penyintas ini sangat penting karena eks teroris bisa berempati melihat kondisi korban. Namun, di sisi lain korban juga bisa memahami bahwa aksi-aksi terorisme itu mempunyai akar sosial sebagai penyebabnya.

BACA : Rapimnas Demokrat Singgung Isu Penistaan dan Radikalisme Agama

Berita Lainnya

Index