''Penganut Bumi Datar'' Berhasil Luncurkan Roket Setinggi 500 Meter

''Penganut Bumi Datar'' Berhasil Luncurkan Roket Setinggi 500 Meter
Ilustrasi. Penganut bumi datar akhirnya berhasil luncurkan roket untuk membuktikan keyakinannya. (Foto: Thinkstock/Egal)

JAKARTA - Pria penganut paham bumi datar, yang mendeklarasikan diri sebagai peneliti dan pelaku DIY roket uap Mike Hughes, akhirnya berhasil meluncurkan roketnya. Ia membuktikan kepada para 'haters' yang menyangsikan kemampuannya untuk meroketkan diri ke ketinggian sekitar 500 meter (1.875 kaki).

Hughes berhasil terbang dengan roket bertenaga uap buatannya sendiri di padang gurun Mojave, Los Angeles, Sabtu (24/3/2018) sore waktu Amerika Serikat. Dari hasil pengamatannya, ia tetap percaya bahwa bumi itu tidak bulat melainkan datar seperti cakram. Roket bertenaga uap itu meluncur dengan kecepatan 563km/jam sampai ketinggian 500 meter secara vertikal. 

"Selain sakit dipunggung, kondisi saya baik-baik saja," jelas Hughes seperti dikutip CNN Indonesia dari AP. 

BACA : Soal Keamanan Data Pribadi Pengguna Facebook, Ini Tiga Janji Markk Zuckerberg

Sesaat setelah mendarat, Hughes langsung ditangani oleh paramedis dan dimasukkan kedalam ambulans yang sudah berjaga-jaga sejak peluncuran berlangsung.

"Saya lelah orang lain mengejek saya pengecut dan tidak akan pernah membuat roket. Saya lelah akan hal itu, maka akhirnya saya membuat dan mewujudkannya," tandas Hughes.

Roket yang didominasi warna putih dan hijau, bertuliskan "FLAT EARTH" itu mengudara selama kurang lebih satu menit dalam video yang di unggah oleh Noize TV melalui kanal YouTube miliknya. Peluncuran vertikal tanpa hitungan mundur itu berlangsung di padang gurun milik pribadi di dekat Amboy, California.

BACA : Profil Pengguna Instagram Kini Didukung Mention dan Hashtag

Hughes akhirnya membuat roket terbang vertikal 321.85 kilometer timur Los Angeles agar roket itu tidak mendarat di lahan publik. Sebab sebelumnya, izin terbang Hughes yang rencananya akan dilakukan November lalu terganjal oleh Biro Manajemen Tanah dan masalah teknis yang terus bermunculan, seperti diberitakan Washington Post.

Tak patah arang, ia kembali mencoba peluncuran roket pada bulan Februari tahun ini meski harus mengalami kendala teknis pada sistem roketnya yang tidak terbakar. Lalu pada Sabtu (24/3/2018) lalu hampir saja akan terjadi pembatalan setelah tekanan udara menurun dari target semula, yaitu 350 psi menjadi 340 psi. Namun setelah menunggu hingga pukul 15.00 waktu Pasifik, akhirnya roket Hughes melambung ke langit.

Setelah peluncuran roket itu, Hughes yang merupakan sopir Limo berumur 61 tahun itu berencana membangun roket yang lebih canggih bernama "Rockoon". Nantinya roket ini akan dilengkapi balon berisi gas yang membawanya ke atmosfer. Kemudian roket akan melepaskan diri dengan balon untuk kemudian menyala dan membawa Hughes sejauh 109,43 kilometer yang rencananya akan dirilis pada bulan Agustus mendatang. (cnn/cnn)

BACA : Bulan Karunia Rudianti Tulis Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi, Isinya Bikin Nangis...!

Berita Lainnya

Index