Nama Ini Bakal Bikin Jokowi Tumbang di Pilpres 2019...?

Nama Ini Bakal Bikin Jokowi Tumbang di Pilpres 2019...?

POLITIK - Pilpres 2019 akan datang, sejumlah kubu memiliki jagoan masing-masing untuk diperjuangkan sebagai Calon Presiden RI masa tugas 2019-2024, nama para kandidat pun bermunculan seiring memanasnya situasi politik terkini.

Ada mantan pejabat di kabinet Presiden Joko Widodo, lalu ada juga rival beratnya di tahun 2014 lalu hingga putra Presiden era sebelumnya, beragam latar belakang dan pengalaman menjadi modal utama untuk meraup suara masyarakat.

Kinerja pemerintah saat ini yang dinilai masyarakat cukup baik tidak cukup untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi yang mulai turun. Faktor isu agama dan etnis yang memanas saat Pilkada DKI Jakarta lalu terbawa hingga tingkat nasional, belum lagi isu intervensi asing yang makin gencar dihembuskan membuat lawan-lawan politik Jokowi di Pilpres yang akan datang mendapat angin segar untuk merebut kursi di Istana Kepresidenan.

Baca Juga : Dukungan untuk Gatot Nurmantyo Sebagai Capres Alternatif

Dalam hasil beberapa survei yang dikumpulkan, nama Jokowi masih dalam peringkat teratas di antara pesaing-pesaingnya yang di satu sisi malah tingkat keterpilihannya mulai memperlihatkan tren yang positif, namun hal itu tidak dapat menjadi faktor utama tumbangnya Jokowi di Pilpres 2019.

Beberapa faktor menjadi penentu dalam Pilpres nanti, yang pasti kandidat yang dimunculkan ke ranah publik untuk diusung oleh partai harus mampu menguasai masalah yang tidak bisa di-clear kan oleh Jokowi beserta jajaran kabinetnya.

Agus Harimurti Yudhoyono
Ada nama Agus Harimurti Yudhoyono yang melesat sejak dirinya gagal terpilih dalam Pilkada DKI lalu, dirinya mendapatkan hasil elektabilitas sebesar 33,25% dalam survey Iluni UI bulan Februari lalu.

Baca Juga : PAN Bakal Ajak Gatot Nurmantyo Gabung ke Koalisi Nasional

Dirinya mulai berkeliling ke daerah-daerah untuk memperkenalkan diri, menyapa dan mencari solusi untuk kepentingan masyarakat di daerah.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga tidak bisa di anggap enteng, dirinya yang pensiun pada 1 April 2018 mulai perlahan menunjukan gerak-gerik akan maju sebagai kandidat capres, di beberapa daerah dan organisasi masyarakat nama Gatot Nurmantyo digadang-gadang dan dinilai dapat menjadi alternatif yang bisa menumbangkan Jokowi di Pilpres nanti.

Prabowo Subianto
Jika dilihat dari nama lama yang dapat menandingi elektabilitas Jokowi, ada nama Prabowo Subianto menjadi pesaing terberat di bursa capres yang sampai saat ini masih belum mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden RI 2019-2024 yang disisi lain kader Partai Gerindra di daerah-daerah sudah mendorong dan mendeklarasikan dukungan agar dirinya maju.

Baca Juga : Dana Kampanye Tak Terpantau Bawaslu

Faktor figur Prabowo menjadi sangat vital bagi partai yang dirinya pimpin, seperti yang diketahui, anggota legislatif yang terpilih pada pileg lalu sangat tergantung dengan suara mantan Danjen Kopassus tersebut yang pengaruhnya diakui oleh kadernya hingga 70% suara mereka dipengaruhi oleh citra pempimpin partainya.

Adapun isu yang menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019 nanti dan akan diusung oleh koalisi Gerindra dan PKS.

Muhammad Zainul Majdi
Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode ini namanya mulai naik karena prestasinya yang mampu membuat pariwisata NTB menjadi tersohor karena konsep wisata-muslim di wilayahnya.

Selain itu masyarakat muslim banyak yang mengagumi sosok Tuan Guru Bajang ini karena keilmuannya di bidang tafsir ilmu al-qur'an serta sederet penghargaan yang diterima olehnya seperti Investment Award dari Wakil Presiden RI tahun 2008 hingga penghargaan di bidang ketahanan pangan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga : ''Investasi'' Ijon Politik dalam Pencaturan Pilkada

Banyak kalangan masyarakat yang meminta dirinya maju dalam Pilpres nanti, namun sampai saat ini belum ada partai yang terlihat melakukan pendekatan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat ini.

Fakta dan Isu Politik
Jika dilihat dari beberapa fakta dan isu politik yang terjadi hingga saat ini, Pilpres 2019 masih belum dapat diprediksi terkait dengan dinamika politik yang cepat berubah dan memanas.

Namun yang patut diperhitungkan oleh Presiden Joko Widodo beserta koalisi partai pengusungnya adalah faktor pemilih muslim akan menjadi penentu dalam Pilpres nanti jika situasi dan kondisi politik nasional berkaca pada Pilkada DKI Jakarta lalu. (Rimanews)

Baca Juga : TGB Siap Jadi Cawapres di Pilpres 2019

Berita Lainnya

Index