PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mengajak masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik. satu di antara yang dilakukan dengan mengajak salat subuh berjamaah. Gerakan ini menjadi syiar guna memakmurkan masjid dan memberikan ilmu agama untuk setiap warga.
Pemprov Riau menggandeng tokoh agama dalam menjalankan dakwah andalannya yang bernama Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah (GSSB) Provinsi Riau. Gerakan tersebut telah di selenggarakan sebanyak 150 kali ke sejumlah kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning.
Kegiatan syiar agama tersebut terus diikuti Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution. GSSB pekan ini berlangsung di Masjid Nurul Hidayah, Jalan Merak IX, Sidomulyo, Kota Pekanbaru, Sabtu (30/09/2023).
Dikatakan Wagubri Edy Natar, manusia yang masih dapat melaksanakan salat subuh berjamaah merupakan suatu keberkahaan baginya. Karena pada waktu bersamaan pasti ada saja orang yang ingin melakukannya tetapi sudah tidak bisa lagi.
Menurutnya, memang gerakan salat subuh berjamaah ini tidak mudah dilakukan. Hal ini lantaran untuk melangkahkan kaki ke masjid subuh-subuh tidak dibutuhkan sebuah keikhlasan.
“Tanpa sebuah keikhlasan tidak mungkin kita bisa melangkahkan kaki ke masjid ini. Hal itu memang menjadi perjuangan subuh yang sangat berat,” katanya.
Dijelaskan, tidak semua orang mampu melakukannya sebab beberapa jemaah banyak yang punya kesehatan tapi tidak mampu melangkahkan kaki ke masjid. Bahkan, masyarakat sekitar masjid pasti ada saja berat untuk bergerak menuju subuh berjamaah. Sehingga, sudah seharusnya dibutuhkan keikhlasan untuk menjaga ramainya masjid.
“Berapa banyak orang yang tinggal di sekitar sini tidak mampu juga melangkahkan kaki ke masjid. Oleh karena itulah, kita yang hari ini diberikan kemudahan perlu kita pelihara dan perlu kita jaga sampai nanti Allah datang menjemput. Untuk bisa melangkahkan kaki ke masjid ini tentunya dibutuhkan sebuah keikhlasan,” jelasnya.
Diungkapkan, ikhlas adalah sebuah kata yang paling ditakuti oleh setan. Menurutnya setan tidak memiliki kemampuan untuk menggoda orang yang ikhlas. Ketika setan dikutuk oleh Allah saat tidak mau sujud kepada Nabi Adam, kemudian Allah berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 39-40.
"Yang artinya, Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, Illa 'ibadaka minhumulmukhlasin, kecuali hamba-hamba engkau yang ikhlas diantara mereka," ungkapnya.
Diterangkan, ikhlas itu sebetulnya sederhana, ikhlas itu tidak berarti menunggu rasa berat di hati baru manusia melakukannya. Namun, ketika manusia masih mempunyai rasa berat di hati pun kita niatkan untuk hal baik InsyaAllah itu ikhlas.
"Artinya derajatnya lebih tinggi, harus dimulai dari kita melaksanakan keikhlasan dan demi keikhlasan, hingga di satu titik tertentu Allah memberikan keikhlasan sesungguhnya, hal inilah yang ditakuti oleh setan sehingga dia tidak mampu menggoda orang yang ikhlas.” terangnya.(mcr)