Sejarah Mendukung Perancis Menjadi Juara Piala Eropa 2016

Sejarah Mendukung Perancis Menjadi Juara Piala Eropa 2016

MARSEILLE - Perancis mulai bisa merajut mimpi untuk menjadi juara Piala Eropa 2016. Sejarah membuktikan bahwa dua kemenangan beruntun pada fase grup bisa menghadirkan akhir nan bahagia.

Perancis menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah membukukan dua kemenangan di Grup A. Usai memukul Rumania 2-1 pada laga pertama, tim Ayam Jantan menang dramatis lewat dua gol telah versus Albania, Rabu (15/6/2016).

Pemain pengganti Antoine Griezmann memecah kebuntuan Perancis pada menit ke-90. Setelah itu, Dimitri Payet menggandakan kemenangan Perancis atas tim debutan Piala Eropa itu pada menit ke-90+6.

Torehan Payet pun tercatat sebagai gol paling telat dalam sejarah putaran final ajang ini pada waktu normal.

Walau harus melalui perjuangan keras, kemenangan 2-0 atas Albania dapat mengobarkan semangat awak Perancis guna menjuarai turnamen di rumah sendiri.

Les Bleus (Si Biru), julukan Perancis, didukung tradisi buat mewujudkannya. Sepanjang sejarah partisipasi di Piala Eropa, Perancis selalu mampu menjadi kampiun jika melakoni dua laga pertama dengan kemenangan.

Sebelum di Perancis 2016, Les Bleus sudah 8 kali mentas pada babak utama Piala Eropa. Dari jumlah kesempatan tersebut, hanya dua kali Si Biru sanggup menang beruntun pada dwilaga perdana turnamen.

Kejadian itu muncul pada 1984 dan 2000, tepat ketika Perancis mengakhiri kejuaraan akbar ini sebagai pemenang.

Pada 1984, Michel Platini cs membawa Perancis menaklukkan Denmak (1-0) dan Belgia (5-0) pada dua partai awal. Mereka bahkan melakoni fase grup dengan hasil sempurna setelah menekuk Yugoslavia (3-2) pada pertandingan ketiga.

Pada laga puncak, Perancis menaklukkan Spanyol 2-0 di depan publik sendiri di Parc des Princes, Paris.

Sekitar 16 tahun berselang, generasi Zinedine Zidane mengawali kiprah di Belanda-Belgia 2000 dengan kemenangan konsekutif atas Denmark (3-0) dan Ceko (2-1). Perancis pun melaju sampai fase akhir untuk mengalahkan Italia 2-1 di final.

Bibit-bibit sejarah positif mengarah kepada kiprah mereka tahun ini. Bermodalkan start dua kemenangan beruntun, mampukah Perancis menjadi juara lagi? Kita tunggu saja.

(kompas)

Berita Lainnya

Index