Peristiwa
Jaksa Minta Hakim Cabut Hak Politik Mantan Ketua DPRD Riau dan Bupati Rohul Non Aktif
PEKANBARU (WAHANARIAU) - Selain tuntutan kurngan enam tahun penjara bagi mantan Ketua DPRD Riau Joha
SAMPANG - Posting-an tentang politik di media sosial menewaskan Subaidi (40). Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sampang, Madura, Jawa Timur, itu tewas ditembak Idris (30).
Penembakan terjadi pada Rabu (21/11/2018) pukul 13.00 WIB. Cekcok bermula saat akun Idris berkomentar di laman Facebook seseorang yang mem-posting 'Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini'. Akun milik Idris memberikan komentar 'Saya pingin merasakan tajamnya pedang tersebut'.
Keesokan harinya, Idris didatangi oleh seseorang yang tidak terima atas komentar Idris. Kepada orang yang mendatangi itu, Idris mengatakan akun Facebook miliknya sudah tidak bisa dia kendalikan karena ponselnya sudah dijual.
Sehari kemudian, beredar video yang memperlihatkan Idris saat didatangi oleh orang tersebut. Polisi menyatakan posting-an di video itu dibumbui kalimat yang menyudutkan dan mengancam Idris.
Pada Rabu (21/11/2018) pagi, Idris keluar rumah dan sempat berpapasan dengan Subaidi. Idris dan Subaidi terlibat tabrakan motor kemudian berkelahi. Merujuk pada keterangan polisi, Subaidi sempat mengeluarkan pisau dalam perkelahian itu. Sedangkan Idris mengeluarkan pistol dan menembak dada kiri Subaidi hingga akhirnya tewas.
Polisi menduga Idris merencanakan pembunuhan tersebut. Polisi menduga Idris melakukan persiapan, yakni membawa senjata api dan mencegat korban. Berarti ada tenggang waktu yang disiapkan pelaku.
"Ini adalah masalah yang sudah jelas, adakah pembunuhan berencana? Karena ada persiapan yang dilakukan oleh tersangka terhadap korban itu, yaitu dengan mempersiapkan senjata api rakitan dengan pelurunya itu, dengan melakukan pencegatan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi detikcom, Selasa (27/11/2018).
Terkait kasus ini, timses dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengimbau para pendukung agar tak mudah terprovokasi.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengajak para pendukung Jokowi-Ma'ruf mengisi masa kampanye dengan kegiatan menggembirakan, substantif, dan bersifat positif.
"Kepada para pendukung capres nomor 01, kami mengajak selalu waspada atas provokasi dan intimidasi," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, lewat pesan singkat, Selasa (27/11/2018).
Hal senada disampaikan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Andre berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh pihak tanpa kecuali untuk berhenti melakukan provokasi.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa harus mengakhiri dan mengurangi diksi yang menghina pribadi dan memprovokasi alias jadi 'kompor'," kata Andre kepada wartawan, Selasa (27/11/2018).
Sumber : detik
Peristiwa
PEKANBARU (WAHANARIAU) - Selain tuntutan kurngan enam tahun penjara bagi mantan Ketua DPRD Riau Joha
Peristiwa
JAKARTA – Politisi senior Fahri Hamzah yakin elektabilitas Jokowi turun drastis akibat penahan
Peristiwa
JAKARTA (WAHANARIAU) -- KPK menemukan praktik jual beli jabatan di kasus dugaan suap Bupati Klaten S
Peristiwa
JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto belum memberikan sinyal terkait permohonan terpidana kasus ter
Video
Bupati Inhil Resmikan Parit Basirah Jadi Kampung Nelayan
Daerah
KUANSING - Inilah sepenggal kisah sedih yang dialami sejumlah siswa dan masyarakat Kecamatan Pu
Dunia
RMB 5.5 billion (~ EUR 700 million) transaction saw DPDHL Group and SF Holding enter a 10-yea