Politisi PKS Minta Maaf Pasca Menghina Ketua PBNU di Facebook

Politisi PKS Minta Maaf Pasca Menghina Ketua PBNU di Facebook
ilustrasi

DEPOK (WAHANARIAU) - Mantan Anggota DPRD Kota Depok Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aceng Toha meminta maaf kepada kyai NU, dan Banser Depok karena telah menghina Ketum PBNU Said Aqil Siradj dan Rais Aam KH Mustofa Bisri di Facebook.

Seperti dilansir Rimanews Ketua PC NU Kota Depok KH.R. Salamun Adiningrat menceritakan, permintaan maaf itu dilakukan Aceng Toha di hadapan Katib Syuriah PC NU Depok  KH. Fathuri Wahmad di Pesantren Assaadah, Cipayung, Depok dua hari lalu. 

"Sudah selesai, dia sudah minta maaf dan kami memaafkan. Permintaan maafnya tertulis," kata Salamun, hari ini.

Dia menceritakan kronologis kejadian penghinaan itu. Sabtu 25 November Aceng mengunggah status di Facebook lewat akun Ujang Soreang. "Intinya menurut saya status itu menghina, dia bilang NU jual ayat. Dia juga mengomentari pernyataan Gus Mus dan menyebut Gus Mus ngelantur," kata Salamun.

Melihat status Aceng, Banser NU marah dan menggeruduk rumah Aceng di daerah Cipayung Depok. Banser mengetahui bahwa Ujang Soreang adalah Aceng, karena dalam foto Facebook akun Ujang Soreang, ada foto Aceng. 

"Sabtu malam itu Banser sudah mendatangi rumah Aceng. Dia mengakui menulis status. Tapi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akhirnya kami melapor ke Polres Depok," katanya.

Di Polres, akhirnya di mediasi karena yang harus membuat laporan adalah orang yang dihina, yakni Kyai Said dan Gus Mus. "karena tidak memungkinkan, kami meminta arahan ke polisi dan saat itu akan ditindaklanjuti," katanya.

Tapi, Banser tetap mendatangi rumah Aceng sebelum di mediasi dengan polisi. 

"Senin malam kebetulan Aceng ada di rumahnya dan dia pun setuju untuk mediasi. Tapi di pesantren dekat rumahnya bukan di kantor PCNU," ujar dia.

Kepada Kyai NU dan Banser, aceng mengaku khilaf dan teledor menulis status Facebook. "Diinterogasi, dan dia bersedia minta maaf. Lagipula kami belum melapor secara resmi ke polisi. Semua sudah selesai. Kami diajarkan untuk memaafkan," kata Salamun. (rimanews)

#Media Sosial

Index

Berita Lainnya

Index