Pentingnya Menamamkan Sebuah Pemahaman Kepada Siswa Mengenai Konsepsi Bhinneka Tunggal Ika di Tegah Kompleksitas Global dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 14 Pekanbaru

Pentingnya Menamamkan Sebuah Pemahaman Kepada Siswa Mengenai Konsepsi Bhinneka Tunggal Ika di Tegah Kompleksitas Global dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 14 Pekanbaru
Jummaini S.Pd Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 14 Pekanbaru.

Oleh : Jummaini S.Pd Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 14 Pekanbaru.

Dewasa ini, Indonesia tengah menjadi perhatian di seluruh dunia. Mengapa tidak, selain menjadi Negara yang memiliki sumber daya alam yang begitu besar, serta didukung tempat wisata yang begitu banyak, ia juga memiliki budaya, etnis, suku, dan agama yang beragam. Namun dengan keanekaragaman ini Indonesia mampu memperatahankan kesatuannya. Sungguh ini begitu suliit ditemui dibangsa-bangsa besar di dunia ini.

Di negara-negara besar yang ada di dunia ini yang memiliki keanekaragaman suku, bangsa, budaya serta agama selalu mengalami gesekan yang tak terhindari, namun di Indonesia itu mampu di bendungi dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh para founding father.

Tentunya simboyan ini bukan hanya sekedar simboyan yang hilang dimakan zaman lalu ia hilang hanya sekedar menjadi narasi kosong. Kerangka Bhinneka Tunggal Ika ini di desain sedemikian rupa oleh para foundhing father agar bisa menjawab tantangan setiap zaman.

Bhinneka Tunggal Ika ini moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis dengan sangat jelas pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu, apabila diterjamahkan perkata, kata binneka berarti beraneka ragam atau berbeda-berbeda, kata neka dalam Bahasa sanskerta berarti macam dan menjadi bentuk kata aneka dalam Bahasa Indonesia, kata tunggal berarti satu, kata ika berarti itu.

Maka secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjamahkan Beraneka Satu Itu, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Muski memang memahami anugrah ini, begitu sulit ditemui negara-negara di dunia bisa damai dan tenteram seperti Indonesia. Tapi sekali ini, kita harus patut bersyukur atas anugrah Allah SWT ini. Namun kini, di tengah para anak-anak muda sudah banyak yang tidak menilik lagi semboyan bangsa ini, tentu hal ini membuat hati saya terpantik sebagai seorang guru. Sehingga benturan budaya, suku, dan agama mulai terjadi di beberapa di lingkungan sekolah yang ada di Indonesia.

Saya sebagai guru Pendidikan Kewarganegaraaan di SMA Negeri 14 Pekanbaru, tentu memperhatikan masalah ini, sambil meracik dan meramu untuk mengatasi masalah tersebut. Sejatinya guru Pendidikan Kewarganegaraan merupakan guru yang harus beperan penting untuk mengatasi masalah tersebut, karna ditempat lingkungan sekolah secara tidak langsung mau tidak mau para siswa dihadapkan pada keanekaragaman suku, budaya, dan agama.

Oleh karena itu pemahaman mengenai konsepsi semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika harus diberi sedini mungkin kepada siswa, agar para siswa menyadari hakikat keanekaragaman itu sejatinya adalah sebuah anugrah Allah SWT. Keanekaragaman tersebut juga merupakan sebuah potensi terbesar bangsa ini apabila bisa di manajerial sedemkian mungkin.

Betapa tidak, dengan keragaman potensi itu apabila saling menghargai satu sama lain, maka akan terjadi suatu ledakan kebaikan, yang mempunyai dampak, pada citra positifnya bangsa Indonesia kepada bangsa-bangsa yang ada di dunia.

Konsepsi Bhinneka Tunggal Ika pada hakikatnya bukan hanya sekedar menjadi narasi belaka, apabila konsepsi terus kita galakaan sedini mungkin di lingkungan sekolah, ia akan menjadi investasi energi positif yang sangat besar untuk kondusifitas bangsa ini di tahun-tahun mendatang.

Konsepsi Bhinneka Tunggal Ika lahir bukan juga merupakan sebuah asumsi serta prediksi beberapa foundhing father. Tapi ia lahir ditengah tuntutan ke anekaragaman bangsa Indonesia ini, serta akumulasi-akumulasi pemikiran pun di kolektifkan sehingga muncullah Konsepsi Semboya Bangsa Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Oleh karena itu konsepsi yang lahir dari akumulasi pemikiran para foundhing father bangsa ini harus tetap dilestarikan dilingkungan sekolah, maka kiranya seyogyanya guru Pendidikan Kewarganegaraan harus bisa mengambil peran ini.

#Editorial

Index

Berita Lainnya

Index