Tuding Pejabat Dumai Korupsi

KNPI : Kualitas Infrastruktur Bobrok

KNPI : Kualitas Infrastruktur Bobrok
Jalan Soebrantas yang masih diperbaiki dinas PU hingga pertengahan 2014[

DUMAI – Pembangunan infrastruktur di kota Dumai masa kepemimpinan Khairul Anwar sangat memprihatinkan. Karena sejumlah infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya banyak yang tidak berkualitas. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pungutan 10 persen terhadap nominal pekerjaan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Rendahnya kualitas infrastruktur jalan dan bangunan dapat dilihat di sejumlah pekerjaan melalui dinas PU kota Dumai, baik pekerjaan yang bersifat penunjukkan langsung maupun melalui proses pelelangan, seperti pembangunan jalan Soebrantas, jalan Janur Kuning dan pembangunan gedung kantor LMPK Dumai Kota.

Wakil ketua DPD KNPI kota Dumai, Jasril Koto kepada Wahanariau, Kamis (16/10) kemarin, mengatakan rendahnya kualitas pembangunan di kota Dumai disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut lebih didominasi oleh kebijakan kepala SKPD atau kepala daerah. Menurutnya, rendahnya kualitas pembangunan tidak semata-mata disebabkan oleh kontraktor pelaksana yang bekerja tidak sesuai bestek.

“Kesalahan itu terdapat pada pemangku jabatan yang menekankan kepada kontraktor untuk memberikan succes fee (biaya keberhasilan) pemenangan proyek dengan nominal yang cukup besar,” ujar pria yang akrab disapa Jasko ini.

Dikatakan Jasko, jika penekanan seperti itu dipaksakan kepala SKPD kepada kontraktor, sudah barang tentu akan berdampak bagi kualitas pembangunan di kota Dumai. Karena, pada dasarnya kontraktor menginginkan untung yang sepantasnya. “Jika succes fee mencapai 10 persen, wajar saja kualitas pembangunan bobrok,” tuturnya.

Organisatoris kota Dumai ini menyebutkan, buruknya kualitas pembangunan infrastruktur terlihat pada pembangunan kantor LMPK Dumai Kota. Pembangunan yang menggunakan APBD tahun anggaran 2013 dengan nilai proyek hampir Rp500 juta, sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. “Dinding bangunan retak, baik  pada bagian tengah, depan, samping maupun belakang. Bahkan dinding kantor itu tembus pandang,” katanya.

Begitu juga terhadap pembangunan dan pelebaran jalan Soebrantas, persisnya di depan kantor PU kota Dumai. “Hasilnya, proyek yang menggunakan APBD tahun anggaran 2012 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp2,96 miliar ini hancur dalam beberapa minggu. Proyek yang dicurigai sarat korupsi itu, menjadi beban masyarakat,” terangnya

Seharusnya, ujar wakil sekretaris Pengurus Cabang Pemuda Panca Marga ini, anggaran yang mencapai miliaran rupiah itu dapat dimanfaatkan masyarakat dalam waktu yang cukup lama. Namun, katanya, kepentingan sesaat oknum pejabat membuat kualitas pembangunan di kota Dumai sangat memprihatinkan.

Parahnya kualitas infrastruktur di kota Dumai, lanjut Jasko, bakal tejadi di tahun 2014 ini. Dimana, banyak tindakan korupsi dan kolusi yang diduga dilakukan pejabat pemko Dumai, khususnya dinas PU. “Seperti yang saya dengar, kepala dinas PU dituding menjual paket proyek PL sebesar 10 persen. Begitu penentuan pemenang proyek lelang oleh ketua Unit Layanan Pengadaan yang diduga tidak sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku,” tutupnya. (Hen)

#KNPI

Index

Berita Lainnya

Index