BENGKALIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkalis bakal menerapkan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah Terintegrasi (Si Sehat Dara). Langkah ini sebagai upaya membangun sistem pencatatan dan pelaporan kondisi kesehatan masyarakat di Puskesmas, rumah sakit secara elektronik dan terintegrasi.
Demikian diungkapkan Kepala Dinkes Bengkalis dr Ersan Saputra, Rabu 4 September 2019. Menurutnya keberadaan aplikasi Si Sehat Dara ini, untuk memberikan gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan evidence based untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat, cepat dan akurat.
“Kalau data sudah terintegrasi, maka evaluasi, monitoring dan upaya kesehatan yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien,” ungkap Ersan.
Cara kerja dari SI Sehat Dara ini, menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.
Si Sehat Dara juga memudahkan petugas kesehatan saat membuat laporan ke berbagai program di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya aliran data dari level paling bawah sampai ke tingkat Kabupaten dapat berjalan dengan lancar, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan.
“Si Sehat Dara juga berguna secara efektif sebagai alat komunikasi pengelola data/informasi di daerah, dapat saling tukar menukar data dan informasi, serta membantu pengelola data/informasi agar selalu siap memberikan data atau gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti (evidence based),” tandas Ersan.
Untuk mendukung pelaksanaan Si Sehat Dara ini diterbitkan Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 49 Tahun 2019 tanggal 27 Agustus 2019 tentang Sistem Informasi Kesehatan Daerah Terintegrasi di Kabupaten Bengkalis. Sekaligus disusun masterplan Strategi Percepatan Si Sehat Dara di Kabupaten Bengkalis.
Apa yang mendasari munculnya Si Sehat Dara ini, Diakui Ersan, sejauh ini kondisi sistem informasi kesehatan di Kabupaten Bengkalis yang masih belum optimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, belum adanya regulasi di tingkat daerah yang mengatur tentang Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi. Lemahnya kualitas SDM untuk melaksanakan Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi secara efektif dan efisien, Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung.
Sehubungan hal di atas, Dinkes membutuhkan pengelolaan sistem informasi kesehatan yang baik agar dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintah bisa lebih tepat sesuai dengan kebutuhan daerahnya, sehingga lahir lah Aplikasi Si Sehat Dara.
“Insya Allah dengan keberadaan Aplikasi Si Sehat Dara. Maka isu-isu strategis Dinkes Bengkalis dapat lebih cepat mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat,” tambahnya.
[ron/ron]