Beberapa Alasan Kenapa Memilih Buku Fiksi Sebagai Bahan Bacaan

Beberapa Alasan Kenapa Memilih Buku Fiksi Sebagai Bahan Bacaan
Pustakawan Mahir pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Dumai, Tri Martini, A.Md

TENTU kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah yang menyebutkan bahwa memasuki dunia buku dapat membuka seluruh dunia di hadapan kita. Semakin banyak kita membaca buku dan belajar, maka semakin banyak tempat di dunia ini yang dapat kita jelajahi. Ya, kalimat tersebut pasti sering ditemui dan didengar di mana saja, baik di perpustakaan maupun melalui ucapan para guru, pegiat literasi bahkan seorang motivator.

Bagi seorang kutu buku atau mereka yang tahu akan manfaat buku, akan lebih baik untuk memanfaatkan waktu luang, terutama semasa pandemi Covid-19 seperti saat ini, dengan melahap koleksi bukunya, ataupun memanfaatkan digital library yang saat ini sudah banyak aplikasinya, dibanding dengan melakukan kegiatan luar ruangan lainya.

Untuk pemilihan jenis bahan bacaan itu sendiri, mereka juga memiliki minat yang berbeda-beda. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai alasan kenapa pembaca lebih menyukai buku fiksi daripada buku nonfiksi. Sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan pada beberapa waktu lalu terhadap beberapa responden dari berbagai kalangan, baik dari pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum, penulis mencoba menguraikan beberapa alasan yang dikemukakan oleh para responden tersebut.

Namun sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu buku fiksi dan buku non fiksi.

Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita dan sifatnya imajinatif. Kebanyakan buku fiksi jarang yang membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis tersebut. Namun, walaupun buku fiksi dapat ditulis dengan mengandalkan imajinasi, ada juga beberapa penulis buku fiksi yang memerlukan riset agar isi bukunya lebih berkualitas.

Bahasa yang digunakan pada penulisan buku fiksi biasanya menggunakan bahasa populer, jadi pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang ringan. Beberapa contoh buku fiksi diantaranya, novel, cerpen, puisi, drama, komik, fabel, mitos, hikayat, dan sebagainya.

Sedangkan buku non fiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Oleh karena itu, buku non fiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca. Dalam penyusunannya, penulis buku non fiksi membutuhan pengamatan dan data yang memiliki fakta-fakta dalam pembuatannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa baku dan cenderung kaku.

Beberapa contoh buku non fiksi diantaranya jurnal, biografi, ensiklopedia, laporan ilmiah (skripsi, disertasi, tesis), sejarah, sains, kesehatan, dsb. Selanjutnya, yuk kita simak alasan beberapa responden kenapa menjadi pecinta buku fiksi.

Sebagai Hiburan
Hiburan menjadi alasan terbesar kenapa para pecinta buku memilih bacaan fiksi daripada nonfiksi, dikarenakan salah satu manfaat membaca buku fiksi adalah merangsang otak untuk rekreasi. Sangat penting mengistirahatkan sejenak otak kita untuk mendapatkan fungsi normalnya kembali setelah lelah bekerja dan berpikir.

Dunia fiksi seolah-olah seperti dunia pelarian ketika jenuh dengan dunia nyata. Jadi letika mood sedang tidak baik, jangan ragu untuk membaca cerita fiksi. Dengan pemilihan genre atau tema cerita yang tepat sesuai keingingan dan minat kamu, cerita fiksi secara unik akan dapat menjadi salah satu terapi yang mempunyai pengaruh besar sehingga bisa membantu kamu untuk memulihkan mood kembali.

Ketika pikiran fokus terhadap alur cerita, maka akan ikut terbawa alur cerita yang unik, imajinatif, dan menyenangkan, jadi tidak lagi memikirkan hal-hal stres lainnya. Hal tersebut jelas bisa membantu mengurangi tekanan hati yang sedang kamu rasakan. Sehingga tubuh akan menjadi lebih rileks dan kamu bisa beristirahat dengan lebih baik.

Mengisi waktu luang.
Beruntung sekali jika kamu adalah orang yang memiliki banyak banyak waktu luang sehingga kamu bisa membaca buku fiksi kapanpun kamu mau. Sayang sekali bagi kamu yang selalu sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu istirahat sehingga sulit meluangkan waktu untuk membaca. Namun bagi pecinta buku fiksi, sebenarnya hal ini bukan suatu kendala. Kamu bisa membaca di sela-sela kesibukan kamu, seperti ketika sedang menunggu antrian makan, menunggu janji temu, ketika sedang dalam perjalanan di transportasi umum, bahkan ketika sedang di toilet.

Menambah pengalaman dari cerita isi buku.
Tahukan kamu bahwa secara tidak langsung, membaca fiksi juga bisa menambah pengalaman hidup kamu? Baik pengalaman tentang pertemanan, hubungan asmara, keluarga, maupun dengan orang lain di masyarakat. Ketika membaca buku fiksi kamu pasti akan mencoba memahami watak dan perasaan setiap tokoh yang digambarkan pada cerita tersebut.

Dengan begitu, kamu juga seolah-olah memposisikan diri kamu pada sudut pandang berbagai tokoh yang memiliki beragam watak atau karakter tersebut. Ternyata hal itu bisa kamu manfaatkan di dunia nyata. Karena setiap orang yang kita jumpai di sekitar kita pasti memiliki berbagai macam watak, jadi kamu harus bisa mengerti karakter dan perasaan mereka agar hubungan bisa berjalan dengan baik. Nah, karena sudah sering membaca fiksi, kamupun akan menjadi terbiasa dengan hal tersebut dan bisa dengan mudah memposisikan diri.

Begitu juga dengan pengalaman lain, misalnya tentang suatu kejadian tertentu. Dengan membaca suatu peristiwa pada sebuah buku fiksi, kamu akan lebih siap dan tidak akan terlalu kaget lagi apabila menghadapi suatu kejadian atau berhadapan pada situasi tertentu pada kehidupan nyata yang kurang lebih sama pada buku yang pernah kamu baca sebelumnya. Malah kadang kalau membaca novel bisa dibilang sama dengan mencari jati diri, karena bisa-bisa ada salah satu tokoh yang menginspirasi kita berkat tindakannya maupun pola pikirnya.

Suka berimajinasi.
Alasan yang dikemukakan oleh responden kenapa lebih suka membaca buku fiksi berikutnya adalah karena buku fiksi bisa merangsang otak untuk berimajinasi. Ada orang yang dengan membaca buku fiksi merasa memiliki dunia lain selain dunia nyata. Serunya membaca fiksi adalah kamu seolah dihadapkan dengan peristiwa lain yang tidak harus kamu alami. Begitulah hebatnya membaca, tanpa harus melalui suatu peristiwa, kamu sudah bisa merasakan dan mengetahui bagaimana rasanya. Dengan imajinasi yang sering dilatih karena membaca cerita fiksi, membuat kemampuan kreativitas kamu meningkat dan kamu lebih punya banyak ide untuk dicetuskan.

Sebagai bahan inspirasi untuk menulis.
Untuk kalian yang hobby atau ingin menjadi penulis, editor, dan semacamnya, hanya dengan membaca buku fiksi itu sangat membantu pekerjaanmu untuk mendapatkan referensi dan ide segar. Karena setelah apa yang kamu baca, kamu otomatis akan menyimpan kutipan maupun kata-kata menarik untuk dikembangkan di cerita kamu sendiri.

Penulis yang baik tidak hanya terus-terusan menulis, tetapi juga butuh membaca untuk referensi. Dan harta karun bagi seorang penulis adalah kosakata. Jadi memang diwajibkan bagi seorang penulis untuk lebih banyak membaca. Manfaat terpenting dari membaca sebuah buku fiksi adalah meningkatkan kemampuan menulis. Sebab, semakin banyak membaca, kemampuan menulis juga semakin terasah karena kamu banyak mempelajari kosakata baru dan gaya penulisan.

Semakin banyak kosakata yang kamu punya, semakin mudah kamu dalam menjelaskan sesuatu dan mengembangkan suatu tulisan yang kamu buat. Dan membaca cerita fiksi membantumu sampai ke titik itu. Karena inspirasi atau sumber ide untuk menulis salah satunya adalah berasal dari buku bacaan atau tulisan orang lain. Melalui tulisan orang lain tersebut, kamu bisa mendapatkan pengalaman atau hal-hal yang pernah kamu alami sendiri ataupun kamu ketahui sebelumnya. Dari situlah kamu bisa mengembangkan ide dalam menulis.

Misalnya kamu ingin menulis kisah yang menceritakan di mana tokoh utamanya adalah seorang pelukis, sementara kamu sendiri bukan seorang pelukis. Jadi kamu bisa meramu bahan-bahan dari buku yang telah kamu baca tersebut untuk digambarkan pada tokoh yang kamu ciptakan pada tulisan kamu tersebut.

Dari sini bisa dilihat, beberapa penulis yang mengatakan bahwa kegiatan menulis ini sebenarnya mudah dilakukan, tetapi mencari ide untuk menulis ini yang cukup sulit. Ternyata inspirasi atau ide itu tadi bisa kamu dapatkan dengan mudah apabila kamu banyak membaca.

Sebagai bahan referensi untuk membuat tugas sekolah atau kuliah.
Selain di sekolah, ketika kamu mulai memasuki dunia kuliah, kamu akan disuguhkan dengan banyak tugas yang mewajibkan kamu untuk mencari buku guna dijadikan referensi untuk tugas tersebut. Siswa atau mahasiswa yang mencari referensi untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah dan lebih memilih buku fiksi biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat resensi buku, yaitu membuat sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Selain itu juga bisa untuk membuat tugas berupa karya sastra seperti puisi, drama, ataupun tugas lain yang membutuhkan referensi tambahan yang bisa kamu dapatkan dari buku fiksi yang telah kamu pilih sesuai kebutuhan kamu.

Penasaran dengan isi bukunya.
Ketika ada judul yang menggelitik perasaan kamu, entah karena judul itu terkesan unik atau menyerupai pengalaman kamu, maka kamu akan penasaran dengan isi cerita yang tertuang dalam buku fiksi tersebut.

Membaca satu atau dua halaman saja tidak cukup jika sudah terhubung dengan cerita fiksi. Karena dijamin kamu akan penasaran dengan isi cerita jika menunda membacanya, apa lagi melewatkannya. Dari rasa penasaran tersebut, kamu akan mencoba untuk terus membacanya, sehingga tidak terasa kamu akan melahap satu buku tersebut. Itulah alasan kenapa pembaca fiksi akan sedikit terganggu jika diganggu saat dia sedang membaca.

Sebagai bahan mendongeng atau bercerita untuk anak.
Sebagai orang tua tentu sering menceritakan atau mendongengkan kisah-kisah kepada anak, terutama waktu menjelang tidur. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali manfaat bercerita untuk anak, baik dengan membacakan sebuah buku maupun mendongeng berdasarkan referensi buku cerita yang sudah dibaca oleh orang tua sebelumnya.

Dalam hal ini, sebagai orang tua biasanya perlu membaca banyak buku-buku fiksi supaya tidak kehabisan ide cerita untuk disampaikan kepada si kecil. Apalagi ketika si kecil mulai aktif bertanya dan mulai tumbuh rasa keingintahuannya yang semakin tinggi.

Semakin banyak membaca cerita yang bervariasi, semakin banyak kisah-kisah yang bisa didongengkan untuk anak. Hal ini juga akan semakin menambah jumlah perbendaharaan kata yang anak-anak simpan di kepala dan ini dapat membantu keterampilan komunikasi si kecil baik saat berbicara maupun membaca.

Mengidolakan seorang pengarang.
Ternyata alasan beberapa responden membaca buku fiksi bukan hanya karena tertarik dengan bukunya, melainkan juga karena pengarangnya. Di sini bisa dilihat bahwa mereka bukan saja mempunyai buku favorit, tetapi juga penulis favorit. Apapun judul bukunya, ketika kamu sudah menyukai atau mengidolakan seorang pengarang, kamu pasti akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa mendapatkan dan membaca buku hasil tulisan pengarang tersebut.

Tertarik membaca bukunya setelah menonton filmnya.
Tidak sedikit responden yang menjadi tertarik membaca sebuah buku setelah menonton film yang diadaptasi atau diangkat dari buku tersebut. Seperti yang kita ketahui, film-film layar lebar termasuk film Indonesia tak hanya dibuat dari skenario baru. Untuk menghasilkan cerita yang menarik, beberapa film Indonesia bahkan diadaptasi dari novel-novel.

Namun kisah di film-film kebanyakan tidak selengkap cerita yang ada di novel. Kamu pasti pernah menonton film yang based on novel yang ternyata lebih bagus versi novelnya daripada filmnya. Hal ini karena proses produksi film selalu terganjal dengan durasi. So, pasti ada sebagian detail cerita yang terpaksa dipotong.

Jadi kebanyakan orang yang sudah menonton filmnya, akan lanjut beralih ke novel karena merasa penasaran, terutama jika film tersebut diangkat dari novel yang berkesinambungan atau berhubungan dengan buku-buku sebelumnya yang membuatmu tidak sabar untuk menunggu terbitan edisi buku berikutnya.

Bukan hanya isi cerita yang lebih lengkap, novel juga menjelaskan karakter suatu tokoh dengan lebih mendalam. Pasalnya, dalam novel (terutama tokoh utama) selalu memaparkan pikiran-pikiran atau kata-kata yang cuma berputar dalam otak mereka. Sementara dalam film, kamu cuma bisa menebaknya lewat ekspresi wajah sang aktor sehingga kurang mendapat gambaran maksimal. Jadi kamu lebih bisa berimajinasi dan membayangkan sendiri adegan, tokoh, dan latar dalam cerita di buku tersebut.

Salah satu contoh film box office beberapa waktu yang lalu yang diadaptasi dari novel yaitu DILAN 1990. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan judul film yang diangkat dari novel terkenal karya Pidi Baiq ini. Novel romantis yang bikin baper ini diangkat menjadi film oleh Pidi Baiq karena antusisas pembaca novel DILAN yang begitu besar sehingga film DILAN 1990 pun berhasil dibuat. Dari sinilah kebanyakan para remaja yang awalnya tidak tahu bahwa film ini diangkat dari sebuah novel, akhirnya mereka penasaran dan mencoba mencari tahu untuk kemudian membaca novel tersebut.

Beberapa contoh lain yaitu Laskar Pelangi (2008), Ayat-ayat Cinta (2008), Ketika Cinta Bertasbih (2009), Perahu Kertas (2012), Hujan Bulan Juni (2017), Critial Eleven (2017) dan masih banyak film booming lainnya yang diangkat dari novel.

Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan di atas, bisa kita lihat bahwa pemustaka, istilah untuk menyebut pengunjung atau pengguna perpustakaan, memilih buku fiksi sebagai bahan bacaan dengan alasannya masing-masing.

Segudang manfaat tentang membaca buku fiksi telah banyak berseliweran di internet. Sebenarnya tanpa diteliti melalui metode ilmiahpun, dapat kamu rasakan bahwa dengan membaca buku fiksi, kamu akan bisa menjadi orang yang lebih banyak tahu, bahkan bisa lebih menjadi orang yang arif dan bijak dalam pengambilan keputusan atau hal lainnya.

Salah satu dari sekian banyak manfaat membaca buku fiksi juga terbukti bisa meningkatkan kepekaan sosial kepada orang lain, serta dapat meningkatkan kemampuan yang lebih tajam untuk memahami motivasi orang lain. Maka dari itu, yuk, mulai membaca buku fiksi!

Selamat membaca bagi para penggemar buku fiksi!

Oleh Tri Martini, A.Md. Pustakawan Mahir pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Dumai

#Dispersip Dumai

Index

Berita Lainnya

Index