7 Trik Restoran Agar Pengunjung Beli Makanan Lebih Banyak

7 Trik Restoran Agar Pengunjung Beli Makanan Lebih Banyak
Foto: Getty Images/alvarez

JAKARTA - Akhir-akhir ini banyak pengunjung membagikan pengalaman saat terjebak trik upselling di restoran. Agar tidak terjebak, ketahuilah 7 trik yang biasa dilakukan restoran ini.

Trik upselling biasa dilakukan oleh restoran untuk meningkatkan penjualan mereka. Strategi marketing tersebut bertujuan agar pelanggan melakukan pembelian tambahan. Trik ini memungkinkan restoran menawarkan produk lebih mahal, tetapi pengunjung dijanjikan mendapat kualitas lebih baik.

Restoran secara halus mendorong pengunjung menikmati pengalaman bersantap lebih lengkap, sehingga akan meningkatkan pengeluaran pengunjung di restoran itu.

Namun dari sisi pengunjung, trik ini tidak selamanya menguntungkan. Sebagian pengunjung merasa rugi karena mereka harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk produk yang sebenarnya tidak diinginkan.

Agar pengunjung tidak terjebak oleh trik ini, seorang ahli di Menu Price membeberkan trik yang biasa dilakukan restoran untuk menarik pelanggan membeli lebih banyak makanan.

Pengunjung sebaiknya waspada dengan 7 trik yang dilakukan restoran. Berikut informasinya seperti dirangkum dari indy100.com (04/06):

1. Menu spesial
Restoran memperkenalkan menu spesial dengan jenis makanan dan rentang harga yang berbeda. Restoran berharap ini akan memotivasi pengunjung untuk memilih menu spesial yang punya sajian komplet dan dijual dengan harga lebih mahal. Menu spesial juga membuat pengunjung mengabaikan menu lain yang punya pilihan terbatas.

Jika pengunjung berhasil termakan penawaran tersebut, itu akan meningkatkan profitabilitas restoran.

Pakar Menu Price mengungkap, "Jika menu spesial restoran menampilkan item seperti burger, pizza, dan spaghetti, tetapi preferensi Anda lebih condong dengan menu steak, Anda akan mendapati diri Anda memesan steak dengan harga normal. Skenario ini secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan keuntungan bagi restoran."

2. Penekanan pada menu tertentu
Beberapa restoran kerap mempromosikan menu-menu tertentu secara lebih besar untuk menarik keuntungan lebih.

Biasanya mereka secara terus menerus mempromosikan menu ini melalui penempatan menu dan desain yang lebih bagus untuk menarik perhatian agar pengunjung memesan menu tersebut.

3. Penggunaan warna
Restoran juga memperhatikan penggunaan warna pada setiap desain restoran dan desain menu makanan mereka. Setiap warna yang dipilih memiliki tujuan tersendiri untuk menarik perhatian pengunjung.

Misalnya warna merah dan kuning dapat memicu rasa lapar pengunjung. Sedangkan warna yang lebih sejuk seperti biru membuat makanan tampak lebih menyegarkan.

4. Deskripsi menu yang menarik
Untuk menghadirkan citra menarik ke pengunjung, restoran biasanya menggunakan deskripsi hidangan yang jelas. Namun akhir-akhir ini banyak juga restoran menggunakan deskripsi 'nyeleneh' yang membuat item menu lebih menarik sehingga meningkatkan rasa penasaran pengunjung. Alhasil, pengunjung bisa tertarik membelinya.

5. Tidak menginformasikan harga
Beberapa restoran sengaja tidak menginformasikan harga menu. Akhirnya pengunjung yang kurang teliti terjebak mengeluarkan lebih banyak uang.

Menu yang tidak diberi harga membuat pengunjung lebih mudah mengeluarkan uang karena tidak terpatok dengan harga yang terkadang mengintimidasi. Kalau menunya diberi harga bisa jadi pengunjung memilih makanan yang lebih murah.

Oleh karena itu, seorang ahli menyarankan agar pengunjung selalu memperhatikan harga untuk menghindari membayar lebih dari yang diinginkan.

Jangan lupa juga bertanya ke pelayan setiap harga makanan yang akan dipesan agar sesuai dengan budget.

6. Merahasiakan porsi makanan
Pada beberapa menu, restoran suka memberi pilihan ukuran porsi berbeda. Misalnya restoran menawarkan salad atau sandwich porsi lengkap atau porsi setengah, tanpa memberi tahu ukuran porsi aslinya.

Akhirnya pengunjung banyak yang lebih memilih porsi lengkap dibandingkan porsi setengah dengan asumsi ukuran porsi dan harganya tidak akan jauh berbeda.

Sayangnya, tidak semua asumsi pengunjung benar. Terkadang harga dan porsi antara dua ukuran itu bisa sangat berbeda.

"Pengunjung menganggap mereka mendapat tawaran yang jauh lebih baik tanpa mengetahui penyajian porsi makanan yang sesungguhnya," ujar ahli Menu Price.

7. Menggunakan font huruf yang rumit di buku menu
Menggunakan font huruf rumit di menu membuat pengunjung lebih hati-hati saat membacanya. Ini mendorong keterlibatan pengunjung secara lebih dalam untuk membaca deskripsi hidangan dan meningkatkan persepsi nilai dan eksklusivitas hidangan. Secara halus strategi ini dapat menginspirasi pengunjung untuk membeli lebih banyak menu atau produk lain.

Sumber : detikcom

#Tips Makanan

Index

Berita Lainnya

Index